Darah
Darah
adalah unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu proses
fisiologis. Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6 liter darah. Darah terdiri dari dua komponen yaitu plasma
darah dan sel-sel darah.
Plasma Darah
Plasma
darah adalah bagian darah yang cair, yang bisa disebut juga cairan darah.
Senyawa atau zat-zat yang terkandung dala, plasma darah yaitu:
1)
Sari makanan dan
mineral, misalnya monosakarida, asam lemak, gliserin, kolestrol, asam amino,
dan garam-garam mineral.
2)
Enzim, hormone dan
antibody, sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel.
3)
Protein yang terlarut
dalam darah; molekul-molekul ini berukuran cukup besar sehingga tidak dapat
menembus dinding kapiler.
Contoh:
a) Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan asmotik darah.
b) Globulin, berperan dalam pembentukan gamaglobulin,
yang merupakan komponen pembentukan zat antibody.
c) Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah.
d) Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme
e) O2, CO2, dan N2 sebagai gas-gas
utama yang terlarut dalam plasma.
Bagian
plasma yang mempunyai fungsi penting yaitu serum. Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan
fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibody.
Antibodi berfungsi untuk
membinasakan antigen (protein
asing) yang masuk ke dalam tubuh.
Antigen yang terdapat dalam darah disebut aglutinogen,
sedangkan antibody yang terdapat dalam darah disebut aglutinin. Aglutinogen membuat sel-sel darah peka terhadap aglutinasi (penggumpalan).
Sel-sel Darah
Sel-sel
darah terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah
putih), dan trombosit (sel-sel darah pembeku).
·
Eritrosit
Eritrosit
(sel darah merah) normal berbentuk cakram bikonkaf dan tidak memiliki
nukleolus. Setiap mm3 darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung
kira-kira 5 juta eritrosit, sedangkan wanita dewasa kira-kira 4 juta sel.
Perbedaan jumlah eritrosit pada tubuh seseorang juga disebabkan karena faktor
jenis kelamin, usia, serta aktivitas. Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin, yang berfungsi sebagai
pemberi warna merah pada darah, mengambil oksigen dari paru-paru, dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut karbon dioksida untuk dibuang
melalui paru-paru.
Masa
hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam
hati dan limpa. Sebagian haemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverin,
yaitu pigmen biru yang memberi warna pada empedu. Zat besi hasil penguraian
haemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya ke sumsum tulang blakang
untuk membentuk eritrosit baru.
·
Leukosit
Leukosit
(sel darah putih) dapat bergerak bebas secara amuboid, serta dapat menembus
dinding kapiler (proses diapedesis). Leukosit berumur sekitar 12 hari. Leukosit
berperan melawan penyakit yang masuk ke dalam tubuh dengan cara membentuk
kekebalan tubuh (antibody). Jenis-jenis
Leukosit yaitu, basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, monosit, makrofag.
Leukosit dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan
jaringan retikuloendotelium. Leukosit dikenal juga sebagai fagosit.
·
Trombosit
Trombosit
(keping darah) berperan dalam proses pembekuan darah. Trombosit dibentuk dalam
sumsum tulang, dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit mudah pecah
dan akan mengeluarkan enzim trombosit/tromboplastin yang berperan dalam proses
pembekuan darah.
Proses
pembekuan darah:
Jika
terjadi luka, darah akan keluar sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit yang keluar bersama darah
akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase/tromboplastin.
Dengan bantuan ion-ion Ca++, tromboplastin mengubah protrombin (senyawa globulin yang larut
dalam plasma darah dan dibuat dihati dengan bantuan vitamin K ) dalam darah menjadi
trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa
benang-benang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.
Fungsi
darah, antara lain:
1)
Mengangkut oksigen dari
paru-paru ke seluruh jaringan tubuh
2)
Mengangkut sari-sari
makanan dari usus ke seluruh jaringan tubuh
3)
Mengangkut karbon
dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru
4)
Mengangkut hasil
ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal
5)
Mengatur dan mengontrol
temperature tubuh
6)
Mengatur distribusi hormone
7)
Membinasakan kuman
penyakit
8)
Menjaga keseimbangan
asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan
Berikut
ini terdapat beberapa penyakit yang menyebabkan gangguan fungsi darah;
Anemia
yaitu penyakit karena kekurangan sel darah merah. Hal ini dapat disebabkan oleh
adanya luka yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak sekali darah atau karena
adanya gangguan saat pembentukan sel darah merah (paling sering disebabkan oleh
kekurangan zat besi yang diperlukan untuk membuat hemoglobin sehingga kemampuan
darah mengikat oksigen menjadi berkurang).
Leukemia
yaitu penyakit yang disebabkan karena kegagalan sumsum tulang dalam membentuk
sel darah putih yang normal. Jumlah sel darah putih yang tidak normal menjadi
lebih banyak akan membinasakan sel darah mrah dengan cara memakannya.
Hemofilia
yaitu penyakit yang disebabkan oleh adanya kelainan pada proses pembekuan darah
(darah sukar membeku).
Semoga
bermanfaat. J
By:
vani
No comments:
Post a Comment